This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Memupuk Kebersamaan Candida Adakan Gathering

lembaga pers mahasiswa Program Kedokteran Hewan ‘CANDIDA’ mengadakan gathering yang bertempat di lapangan rektorat Universitas Brawijaya.

Kita juga bisa..

Icang lulus dengan IPK 3,76 dengan durasi waktu 4 tahun 2 bulan. Bangga sekaligus menyandang beban adalah hal yang dirasakannya sekarang.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

.

Tuesday, June 30, 2015

Live Report Evaluasi dan Kalenderisasi Kolegium 2015: FKH UB Banyak Agenda, Kalenderisasi dan Evaluasipun Ada!!



Malang, 27 Juni 2015 bertempat di FKH UB tepatnya di Gedung A22, pagi itu pukul 09.00 WIB seluruh kelembagaan FKH UB meliputi BEM, DPM, IMPROVE, VHC dan AN-NAHL mengikuti Evaluasi dan Kalenderisasi Kolegium 2015yang dipimpin langsung oleh DPM-LUGAS. Di tengah-tengah kewajiban menjalankan Puasa Ramadhan 1436H tidak menghalangi antusias dari setiap lembaga untuk mengikuti kegiatan tersebut. Pada prinsipnya kalenderisasi dilaksanakan setiap 3 bulan sekali yang bertujuan untuk mensinergikan setiap program kerja yang telah dijadwalkan masing-masing kelembagaan. Evaluasi sendiri dilaksanakan untuk mengkoreksi kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan, laporan anggaran dana dan harapan untuk acara mendatang.
Evaluasi diawali oleh LSO Veterinary Harmony Choir (VHC) dimana VHC menyampaikan evaluasi kegiatan Gathering VHC dan BCF (Brawijaya Choir Festival) dilanjutkan oleh IMPROVE dan masing-masing divisinya. Sebelum dilanjutkan untuk presentasi masing-masing divisi, IMPROVE sendiri menyampaikan evaluasi kegiatan yang terdiri dari diklat IMPROVE dan HUT &Pekan IMPROVE.  IMPROVE KEPETA mendapat giliran pertama untuk menyampaikan evaluasi kegiatannya. Evaluasi kegiatan dari KEPETA meliputi Dog Day & Animal Stray Day, Gathering KEPETA dan Labskill 1 KEPETA Fisiologi Pet dan Grooming. Pada urutan kedua, IMPROVE KERTAS mendapat kesempatan untuk menyampaikan evaluasi kegiatan. Kegiatan KERTAS yang telah terlaksana antara lain Diklat Kertas 2015, Peringatan Hari Susu dan Kunjungan KUD. Dibelakangnya, disusul IMPROVE KELAWAR untuk menyampaikan evaluasi proker yang telah dilaksanakan. Adapun proker yang telah dilaksanakan oleh KELAWAR adalah Differentia, Labskill BISWOC “Bison’s World on Conservation& Workshop Blowgun dan Kunjungan Ex-situ. IMPROVE KESPER menjadi penutup evaluasi dari LSO IMPROVE siang itu, adapun evaluasi kegiatannya meliputi Diklat KESPER dan Labskill Nekropsi.
DPM LUGAS sebagai tuan rumah dalam kegiatan Evaluasi Kolegium memaparkan evaluasi proker mereka yaitu Sarasehan DPM bersama Dekanat. Seperti diketahui BEM merupakan LO di FKH UB yang memiliki banyak kementerian, siang itu evaluasi dari pihak BEM berlangsung sangat antusias karena banyaknya proker BEM dari masing-masing kementerian, antara lain: VETO, OR Kapel-Wakapel Probinmaba, WVD, Monev Eksternal, Anjal, VCL dan Buka Bersama Kolegium. Di penghujung sesi evaluasi AN-NAHL berperan sebagai penutup acara Evaluasi Kolegium siang itu. Beberapa evaluasi kegiatan AN-NAHL meliputi Milad AN-NAHL, Pelikan, Kajian Semut, Kajian Al-Quran dan Al-Hadist, Baper, ODOL dan MTQ.Tidak berhenti pada evaluasi saja, kegiatan dilanjutkan dengan kalenderisasi kolegium yang masih dipimpin oleh pihak DPM. Setelah melalui perdebatan yang cukup panjang dan serius, audience dan penyelenggarapun memutuskan kalenderisasi kolegium yang dilaksanakan setiap 3 bulan sekali ini dicukupkan hingga Bulan September dan akan dilanjutkan saat perkuliahan semester ganjil mendatang. Dalam 3 bulan mendatang, masing-masing lembaga telah mimiliki proker yang sudah disiapkan cukup matang. Adu pendapatpun tidak dapat dielakkan dari masing-masing lembaga untuk tetap mempertahankan penanggalan mereka. Perdebatan yang cukup panjang akhirnya dapat mencapai kata mufakat dengan tidak adanya agenda dan proker dari setiap LO maupun LSO FKH UB yang saling berbenturan. Evaluasi dan Kalenderisasi Kolegium 2015 siang itupun ditutup dan hasilnya dapat kolega tengok di Ruang Kolegium FKH UB tercinta. (PDP)

Saturday, June 20, 2015

Waspada Penyakit Brucellosis, Mahasiswa FKH UB Ciptakan DOTA



Jumlah kasus brucellosis yang menyebabkan keguguran pada ternak terus meningkat. Penyakit ini membuat negara harus menanggung kerugian yang tak sedikit, mencapai 138,5 miliyar per tahun. Tidak hanya itu, penyakit ini juga dapat menular ke manusia. Oleh karena itu penyakit ini menjadi prioritas nasional untuk dilakukan pencegahan, pengendalian dan pemberantasan penyakit. Program pengendalian dan pemberantasan brucellosis di Pulau Jawa dengan sistem potong bersyarat belum menunjukkan hasil yang optimal malah penyebaran dari tahun ketahun semakin meningkat. Kondisi ini menginspirasi lima mahasiswa FKH UB untuk mengembangkan metode deteksi yang praktis, cepat dan mudah.
Diketuai oleh Muh Husni Rifa’i (2011) dengan anggota Achmad Nurendy (2011), Laurensius Ardi (2011), Fadillah Asyiah R. (2011) dan Dhia Indah Fitri (2012) dibawah bimbingan Prof. Dr. Aulanni’am, drh. DES membuat terobosan penelitian dalam pembuatan kit deteksi penyakit dengan judul “DOTA (Detection of Antibody Brucellosis) Inovasi Brucellosis Kit Detection Berbasis Nanofiber” melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian (PKM-P) 2015 yang diselenggarakan Direktorat Jendral Dikti.
“DOTA” merupakan kit deteksi dengan fiber bud berbasis nano dengan prinsip ikatan antigen-antibodi seperti halnya metode standar untuk deteksi penyakit yang menggunakan biomarker. Bedanya, alat ini ditambahkan nanofiber yang ditempelkan antibodi Brucella sp, dengan prinsip dasar Enzime Linked Immunosorbent Assay (ELISA) sebagai kit diagnostik untuk mendeteksi antigen Brucella sp. pada sampel.
Keunggulan dari penggunaan nanofiber ini  memungkinkan area deteksi ikatan antigen dan antibodi Brucella dalam nanofiber semakin luas dan reaksi akan dapat divisualisasikan dengan terjadinya perubahan warna pada nano bud. Metode ini nantinya tidak lagi membutuhkan alat yang rumit dan waktu pengujian yang lama seperti metode yang pernah ada yakni metode RBT, MRT, CFT, ELISA ataupun PCR. Harapannya DOTA dapat dikembangkan di Indonesia untuk deteksi dini penyakit Brucellosis yang cepat, tepat, fleksible dan ekonomis. (MHR)

Ada Jarak Dalam Luka



Pernahkah orang tua anda mengoleskan getah jarak saat anda terluka? Ya, sejak dahulu masyarakat Indonesia sudah akrab dengan tanaman ini untuk menyembuhkan luka. Ditengah serbuan produk benang jahit operasi dari Cina, India dan Eropa, mahasiwa-mahasiswi bimbingan drh. Tiara Widyaputri ini memanfaatkan getah jarak untuk dijadikan benang operasi melalui Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Karsa Cipta 2015 dengan judul “JOS (Jatropha Operation Suture): Inovasi Benang Jahit Operasi berbahan Gel Jatropha multifida”.


Ketua tim Siti Nurjannah (Kedokteran Hewan, 2011) menceritakan ide pembuatan benang operasi tersebut berasal dari kucing yang ia bedah dalam praktikum mengalami radang setelah empat hari sehingga kesembuhannya lama. Ia dan temannya pun menggagas ide untuk membuat benang operasi yang tidak menyebabkan radang. Berdasarkan analisa bahan, diketahui getah jarak mengandung senyawa anti radang dan anti nyeri yang tidak hanya dapat menutup luka juga dapat membantu kesembuhan luka lebih efektif dari benang jahit operasi lainnya.
Ketika ditemui Candida, tim dengan anggota Andri Julianto (Kedokteran Hewan, 2011), Yumeida Noor Ilma (Kedokteran Hewan, 2011), Ahmad Aufal Marom (Teknik Industri, 2013) dan Mohamad Rifan (Hukum, 2013) sedang melakukan pembuatan benang. Metodenya diadopsi dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Bahan benang jahit operasi JOS yang terdiri dari getah jarak, polivinil alkohol, asam glikolat, akuades dan asam sitrat dicampur lalu diaduk hingga homogen dengan panas 70oC. Larutan kemudian dicetak dan didiamkan hingga kering. Setelah itu dilakukan uji kualitas dengan melakukan uji tarik, uji FT-IR dan uji kelarutan.
Hasil uji kekuatan dengan uji tarik sebesar 8 Newton tersebut lebih kuat dibandingkan benang komersil sebesar 5,2 Newton. Hasil dari uji FT-IR menunjukkan gugus fungsi karbonil, gugus alkana, dan gugus hidroksil sehingga mempunyai sifat mudah terbiodegradasi. Ini artinya benang dapat terdegradasi dalam tubuh dan menghasilkan produk akhir yang tidak beracun. Adapun untuk uji kelarutan, sampel dapat larut sempurna dalam PBS setelah 12 hari. Bahan ini akan terus dirancang memenuhi syarat sifat fisik sesuai SNI 16-3346-1994 tentang “Benang Operasi Terserap Sekali Pakai” dan USP 29-NF 24 tentang standar produk benang.
Jannah menerangkan biaya pokok produksi untuk seutas benang berukuran 70 cm hanya sekitar Rp. 10.000. Harga ini tentu lebih murah dibandingkan benang impor yang harganya 200.000 per 70 cm. Ia menambahkan benang getah jarak ini masih harus melalui beberapa proses penyempurnaan dan pengujian. “Kami akan melakukan uji daya simpan atau kadaluarsa dan uji reaksi jaringan” terangnya. Ia berharap kedepan Indonesia tak perlu impor benang jahit operasi lagi. (SNJ)

Wednesday, June 3, 2015

Tokoh: Apa Kabar Duvet???



Malang, 29 Mei 2015. Sosok MakCan kali ini akan membahas tentang Duta Veteriner atau yang kerab disapa DUVET. Siapakah sosok DUTA VETERINER itu? Dialah Bagas Abrianto (2013 D) dan Intan Ratna Dewi (2012 C). Untuk sosok kali ini kita fokus ke salah satu DUVET KH yaitu Bagas Abrianto. DUVET sendiri merupakan Mahasiswa KH yang dipilih sebagai orang yang bertugas untuk mempromosikan KH di luar fakultas selain KH dan juga mempromosikan KH UB kepada Fakultas-fakultas Kedokteran Hewan lain. Saat ditunjuk menjadi DUVET pada acara Dies Natalis KH UB yang ke 6 sosok yang akrab disapa Bagas ini merasa kaget, tidak menyangka jika dirinya terpilih menjadi Duta Veteriner tahun ini, dengan terpilihnya sebagai DUVET Bagas berharap ia dapat memberikan yang terbaik untuk KH.Selama menjadi Duta Veteriner selain datang disaat acara-acara yang diadakan mahasiswa KH seperti seminar, selain itu saya juga sering mengingatkan teman-teman untuk tidak membuang sampah sembarangan terutama teman-teman yang menempati Gedung C ini, ujar sosok kelahiran Pasuruan 20 tahun yang lalu ini. Selain menjadi DUVET sosok satu ini juga aktif dalam kegiatan-kegiatan lain di KH seperti menjadi anggota dari IMPROVE KESPER KH UB. Pengalaman kepanitiaan bagi Bagas yang paling berkesan adalah ketika ia menjadi sie-acara PK2MABA KH UB 2014 dan sebagai Co.Perlengkapan di acara Festival Ayam dan Telur. Sebagai DUVET Bagas berharap semoga KH cepat menjadi Fakultas dan fasilitas – fasilitas di KH yang kurang seperti wifi dapat lebih ditingkatkan. Untuk pemilihan DUVET tahun depan Bagas berharap pelaksanaan pemiihan DUVET diperbaiki dan semoga yang terpilih menjadi DUVET bisa lebih amanah (WT).