Bunyi klakson mobil yang saling menyambar di sepanjang jalan dari gerbang Soekarno-Hatta sampai gerbang Veteran menyambut datangnya mahasiswa baru (maba) dan calon maba pada hari Selasa dan Rabu (18-19/6) kemarin. Mobil-mobil pengantar maba dan calon maba seperti tidak ada hentinya berlalu lalang membuat lalu lintas tidak bergerak. Ramainya UB ini dikarenakan sedang adanya tes tulis SBMPTN untuk para calon maba dan verifikasi rapor untuk maba yang telah dinyatakan diterima.
Verifikasi rapor maba bertempat di
Gedung Sasana Samantha Krida (Sakri) dan didatangi oleh ratusan maba yang
diterima melalui jalur undangan. Banyaknya pengantar maba tersebut menyebabkan
macet total di beberapa titik di UB seperti dai bundaran UB, FTP, dan depan
Sakri.
Menanggapi macetnya jalanan UB,
salah satu mahasiswa FIA, Fitria (2012) menuturkan bahwa hal ini sangat
mengganggu, “ Ya jelas sangat mengganggu lah. Dari Veteran mau ke asrama aja
butuh waktu setengah jam yg biasanya cuma 5 menit. Terus parkiran jadi nggak
karu-karuan. Ini baru maba jalur undangan aja udah kayak gini, gimana kalo yang
jalur tulis? Gimana waktu maba 15.000 ini dateng semua. Mau ditaroh mana ini
motornya”, gerutu mahasiswi berjilbab ini.
Di sisi lain, Yudha (2011) yang
merupakan mahasiswa PKH mengatakan bahwa datangnya banyak maba ini tidak hanya
berdampak pada macet, juga banyaknya lahan-lahan yang dulunya taman dijadikan
parkiran untuk memenuhi kebutuhan lahan parkir seluruh mahasiswa UB, “ Kan udah
bisa diliat tuh, tamannya PKH, tamannya MIPA, sama tamannya FIB aja udah
digusur mau dijadiin parkiran. Tinggal nunggu waktu aja taman lain juga”. Menurut
website resmi UB, untuk jalur SNMPTN (undangan) Universitas Brawijaya menerima
sekitar 7.700 mahasiswa yang merupakan separuh dari total mahasiswa yang akan
dijaring yakni 15.000, yang mana membuat banyak mahasiswa resah terkait dengan
lahan parkir yang semakin menyempit. (HYS)