This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Memupuk Kebersamaan Candida Adakan Gathering

lembaga pers mahasiswa Program Kedokteran Hewan ‘CANDIDA’ mengadakan gathering yang bertempat di lapangan rektorat Universitas Brawijaya.

Kita juga bisa..

Icang lulus dengan IPK 3,76 dengan durasi waktu 4 tahun 2 bulan. Bangga sekaligus menyandang beban adalah hal yang dirasakannya sekarang.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

.

Friday, November 27, 2015

Versus: Jadi,Siapa Presiden-mu?



Akhir-akhir ini Sahabat Mak Can perhatikan atau tidak? Di setiap belokan terdapat poster,di turunan ada poster,di pintu kelas ada poster lagi. Ada apa ya? Yap,jawabannya benar sekali,sebentar lagi akan  diadakan Pemilwa. Pemilwa sendiri adalah rangkaian kegiatan pemilihan umum yang dilakukan mahasiswa untuk memilih calon-calon pemimpin mereka. Nah,sebelum kita memilih presiden serta calon presiden yang bakal memimpin kita satu tahun kedepan,sudah pasti kita harus mengenal para calon lebih dalam. Untuk itu, diadakanlah debat terbuka Capres dan Cawapres BEM FKH UB 2015 pada Kamis,12 November yang dimulai pada pukul 19.00 WIB di Gedung C5.
Capres dan Cawapres yang mengikuti Debat Terbuka pada hari itu adalah pasangan dengan nomor urut 1, Diana-Ardhidan pasangan dengan nomor urut 2,Eki-Dicky dengan dimoderatori oleh R. Yusran Karima (FKH-2011). Para pasangan calon Capres Cawapres ini saling menjabarkan visi dan misi masing-masing untuk kemajuan KH. Debat terasa sangat panas karena kedua pasangan calon ini memiliki visi dan misi yang saling bertolak belakang namun sama-sama bertujuan untuk memajukan KH. Mak Can sempat mewawancarai beberapa audience yang menyaksikan debat terbuka,jadi bagi Sahabat Man Can yang tidak sempat menonton langsung,mungkin lewat pendapat audience yang berhasil Mak Can wawancarai dapat menjawab rasa penasaran Sahabat Mak Can. Yuk kita simak.
Masing-masing  pasangan memiliki terobosan yang dewasa. Pilihan saya pasangan nomor urut 2, karena memberikan suatu terobosan karena KH butuh gebrakan yang baru dan warna lain di KH. Harapan saya pasanagan yang terpilih semoga tetap amanah,dapat mempersatukan KH dan menimbulkan rasa cinta dan bangga ke KH ke semua mahasiswa,tidak hanya golongan aktivis saja. Pemimpin yang terpilih harus tetap fokus dan tidak lemah terhadap kritisi dan semoga dapat membuat KH lebih maju serta lebih berwarna lagi” (Viki A. Setiawan – mahasiswa KH angkatan 2010).
Debatnya seru dan panas,karena antar calon saling tersulut emosi  dan saling memberikan solusi seperti orasi, apalagi “closing statement”-nya.  Pilihan saya pasangan nomor urut  1,karena internal KH masih rancu, diharapkan internal KH maju dahulu baru dikenal keluar, dengan meningkatkan prestasi akademik dan non akademik dahulu. Kepada pasangan yang terpilih nantinya semoga visi dan misi yang dijanjikan direalisasikan dengan aksi yang nyata. Siapapun yang terpilih,lakukan yang terbaik buat KH, jangan mau KH dipermalukan di dunia luar, perkuat eksternal dan internal KH. Buat pasanganyang tidak terpilih,jangan menjadi apatis,tapi tetaplah berusaha memajukan KH” (Febry Sysdityawan – mahasiswa KH angkatan 2014).
Debat semalam bagus,tapi belum spesifik karena terkesan masih menjaga ucapan. Masing-masing pasangan punya kekuatan dan kelemahan masing-masing. Pasangan nomor urut 1 dan 2 saling mengisi, tidak bisa jalan sendiri-sendiri. Visi misi masing- masing pasangan  saling mengisi. Siapapun pasangan yang menang, semoga pasangan terpilih bisa merangkul yang kalah agar tetap bisa mengabdi dan bergabung untuk kemajuan KH.  Jaga  amanah,organisasi penting namun akademik jangan dilupakan,jangan lupa orang tua dirumah juga menunggu kabar baik dari kita” (Taufik Trihadi Utomo,S.KH).
Permasalahan yang diangkat dalam debat  masih belum terlalu dipahami maba. Pilihan saya pasangan nomor urut 1,karena KH lebih penting memperbaiki internal  kita dengan dekanat dulu,baru mengenalkan KH ke luar.  Harapan saya semoga yang dikatakan saat debat tak hanya ucapan dan semoga kolegalitas di KH lebih ditingkatkan” (Gurman – mahasiswa KH angkatan 2015 )
Debatnya panas dengan diversivikasi masing-masing pasangan. Pilihan saya 70 % pasangan nomor urut  2 karena KH butuh  banyak terobosan dan banyak hal-hal yang tidak jelas harus diperjelas disebabkan mahasiswa selama ini hidup dengan sistem yang tidak tertulis atau budaya saja,padahal kita perlu aturan yang tertulis agar akademik dan jajaran dekanat tidak berbeda pola pikir dengan mahasiswa.  Harapan saya kepada pasangan yang terpilih tetap konsisten, tidak melupakan akademik, semoga kuat mengemban amanah yang lumayan berat ini  untuk mengayomi semua mahasiswa yang ada di KH. Pesan saya  untuk pasangan  nomor  urut 1 cobalah melihat sesuatu hal  dari perspektif yang berbeda dan perbanyaklah berdiskusilah dengan kelompok – kelompok mahasiswa  yang ada di KH, karena KH bukanlah fakultas yang homogen. Dan untuk pasangan nomor urut 2 berhati-hati  dan juga  tahu batasan serta mengukur diri dalam membuat terobosan yang akan dilakukan” (Anggik Julianur – mahasiswa KH angkatan 2012 )
Debatnya hanya berputar-putar di masalah sarasehan,padahal banyak maba  tidak tahu sarasehan itu  sendiri apa. Pilihan saya pasangan nomor urut 2,karena dilihat lebih menggerakkan mahasiswa dan mengawal jalannya aspirasi mahasiswa sampai dekanat,sampai aspirasi tersebut  terwujud. Harapannya nanti untuk kedua pasangan Capres-Cawapres ini proses kampanyenya  berjalan bersih, jangan saling menjatuhkan.  Semoga Capres terpilih  dapat menjalankan visi misinya, pro mahasiswa, lebih dekat dan mengayomi, dan janjinya semoga dilaksanakan” (Hasan Ashari – mahasiswa KH angkatan 2015)
Seru bukan membaca pendapat para audience,walaupun mereka dihadapkan pada dua pilihan pasangan calon yang sangat sulit, namun harapan mereka rata-rata sama, agar siapapun pasangan Capres-Cawapres yang terpilih dapat mengemban amanah dan dapat merealisasikan visi dan misinya. Jadi siapa pilihan Sahaban Mak Can? Jangan sampai salah pilih ya Sahabat Mak Can, jangan sampai Golput juga. Mari kita sukseskan Pemilwa dan menjemput masa depan KH yang lebih baik lagi. KH! Yes,We Are!!! Salam Mak Can~ (NR)

Sosok: Dibalik Lantunan VHC



Malang – Candida. Pada rubrik sosok kali ini Mak Can akan membahas figur sosok dibalik ngehits nya nama VHC di Kedokteran Hewan UB tercinta ini. Dialah Annisa Nurbani Ibrahim Ketua Veterinary Harmoni Choir atau biasa disebut VHC. Sosok yang akrab dipanggil Annisa ini lahir di Jember 8 Juli 1994.  Pada masa jabatannya sebagai Ketua VHC sosok 2 bersaudara ini telah melakukan berbagai kegiatan untuk eksistensi dari VHC sendiri seperti melaksanakan gathering, latihan rutin, mengikuti berbagai lomba seperti Brawijaya Choir Festival ,Olimpiade Brawijaya cabang vocal group dan solo serta juga mengisi berbagai acara seperti sumpah Dokter Hewan dan seminar. Sebagai sosok ketua pasti ada rasa suka duka selama menjabat salah satu dukanya adalah saat para anggota sedang sibuk dengan kegiatannya masing-masing dan karakter yang berbeda pada tiap anggota. Meskipun melelahkan menjadi bagian dari VHC adalah pengalaman yang menyenangkan. Selain menjadi Ketua VHC sosok asal Jember ini juga pernah mengikuti Unit Aktivitas Mahasiswa PSM Universitas Brawijaya dan BEM FKH UB. Sosok kita kali ini berharap untuk kedepannyapara anggota VHC bisa mengembangkan kemampuan bermusiknya di lembaga FKH UB ini dan bisa berjaya dan bisa go nasional bahkan go internasional,Aamiin. Semoga apa yang di harapkan sosok kita kali ini bisa terwujud ya. (WT)


Live Report First Annual Concert VHC: We sing, We Love, We Are VHC



Malang – Candida. Pada Hari Minggu (22/11) PSM FKH UB, VHC (Veterinary Harmony Choir) sukses melaksanakan First Annual Concert bertajuk “Harmonia”. First Annual Concert ini sukses memukau para audience menggunakan konsep acara Korean Style dengan perpaduan kostum hanbok dari para singer. Acara yang berlangsung pukul 19.00 itu dibagi menjadi dua sesi, pada sesi pertama para singer membawakan lantunan lagu Wa’ Ronjangan, Tardigadingdang Do dan Yamko Rambe Yamko, sedangkan pada sesi kedua dibawakan 3 lagu berturut-turut Natsu-no Enonguo, Iddem – Dem Mallinda dan Rosas Pandan.
          Konser perdana yang dilaksanakan di Aula MAN 3 Malang ini berlangsung sangat meriah dan dibuka langsung oleh Prof. Dr. Aulanni’am,drh.,DES. Suasana “harmonia” sangat terasa tatkala satu per satu singer mulai menaiki stage. Pada peralihan sesi pertama dan sesi kedua, panitia menampilkan penampilan spesial dari PSM Fakultas Ilmu Sosial dan Politik bernama Socio Musica Choir. Menurut Ketua Pelaksana First Annual Concert “Harmonia”, Rosita Wahyu Kartikasari (2013A), panitia sengaja menampilkan PSM dari FISIP untuk berpartisipasi dalam acara mereka dikarenakan hubungan yang harmonis antara VHC dan Socio Musica Choir dan potensi dari Socio Musica Choir yang tidak diragukan lagi tentu sangat layak mengisi First Annual Concert ini. Alhasil penampilan Socio Musica Choir yang diconductori oleh Yudha Aditama ini sukses meraih simpati para penonton.
          Pada malam itu Annisa Nurbani Ibrahim selaku Ketua PSM VHC FKH UB memperkenalkan para singer yang dibagi dalam beberapa jenis suara yaitu sopran 1 (Ayu, Lutfi, Merry dan Rosita), sopran 2 (Adiba, Ayu, Desy, Elfrida, Grace, Lidya, Windy dan Ersya), alto 1 (Ajeng, Faiza, Nisa dan Malinda), alto 2 (Inne, Iva dan Nadilla), tenor 1 (Bibin, Hamdi dan Robby), tenor 2 (Joe, Reza, Yohanes dan Tyo) bass 1 (Ridho dan Deny), bass 2 (Agung, Aziz, Davinci, Kholif dan Dion). Penampilan memukau tersebut tentu tidak lepas dari latihan keras yang usut punya usut hanya dilakukan dalam waktu 1 bulan saja. Pada malam itu Annisa juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada conductor First Annual Concert VHC yang sangat berperan penting dalam mewujudkan konser perdana ini, yaitu Adhien Handika Ramadhani. Mahasiswa Fakultas Teknik kelahiran 19 Februari 1994 ini merupakan teman akrab yang dikenal Annisa saat berada di PSM Universitas Brawijaya yang sudah expert dalam bidang seni vokal sejak duduk di bangku SMA, dengan demikian Annisa mantap untuk memberikan amanah sebagai conductor kepada Adhien.
          First Annual Concert malam itu ditutup dengan alunan Rosas Pandan dan penyerahan buket bunga dari pihak VHC kepada conductor dan PSM Socio Musica Choir. “Dari persiapan yang sangat singkat ini tentu kami merasa sangat lega dengan terselenggaranya First Annual Concert VHC, dengan latihan bersih selama 1 bulan tentu masih banyak evaluasi dari konser perdana ini namun harapannya semoga VHC semakin jaya dan reconcert akan jauh lebih baik”, terang Rosita saat Mak Can temui di akhir acara. Selamat kepada LSO VHC yang telah sukses menyelenggarakan konser perdananya. Semoga PSM yang mengusung motto We sing, We love, We are VHC ini selalu sukses dalam setiap prokernya. Salam Mak Can. (PDP)
         

Penghisap Darah Penuh Harapan kembali ke Laskar Panji Ungu




Si penghisap darah (PMI) kembali lagi ke tengah-tengah padatnya aktivitas Laskar Panji Ungu dengan membawa kantong-kantong penuh harapan. Dimana praktikum, laporan dan rapat menjadi asupan wajib bagi para pengukir Laskar Panji Ungu, sebut saja Mahasiswa FKH UB. Mahasiswa yang katanya kaum intelektual yang mempunyai semangat perubahan dan perbaikan di segala aspek kehidupan, termasuk kehidupan sosial dibuktikan dengan berpartisipasi dalam kegiatan ini salah satunya. Aksi sosial BEM Responsive FKH UB yang ditangani oleh Kementerian Advokasi dan Sosial bekerjasama dengan tim Palang Merah Indonesia Malang kembali digelar di gedung C10 – Selasa (17/11). Kegiatan ini diperuntukkan bagi seluruh masyarakat FKH UB, dari mulai mahasiswa sebagai sasaran utama, seluruh dosen dan karyawan, serta lingkungan FKH UB.
Terlaksananya aksi sosial donor darah ini merupakan salah satu agenda sosial dalam program kerja wajib Kementerian Advokasi dan Sosial BEM FKH UB yang dilaksanakan rutin dua kali dalam satu periode. Ketua pelaksana Aulia Rahadian mengatakan, “jiwa-jiwa mahasiswa yang memiliki semangat perubahan dan perbaikan di aspek sosial akan kembali diuji disini” ungkapnya dengan nada tawa yang khas.Kabar bahagianya, tidak sedikit mahasiswa FKH UB walau dengan peliknya kegiatan yang sedemikian padat ternyata masih peduli dengan masalah lingkungan sosial disekelilingnya, yaitu kebutuhan darah yang menyangkut keselamatan jiwa manusia. Hal ini pun menjadi apresiasi yang diakui oleh pihak PMI bahwasanya Malang pertahunnya membutuhkan 5000 kantung darah dan akan terus bertambah setiap tahunnya dan ternyata mahasiswalah sebagai penyumbang donor darah terbesar.Give a plause yuk Mak Can!
Bicara mengenai kesibukan, mahasiswa angkatan 2014 Grahadenata Hana P atau akrab disapa Deden sengaja menyempatkan waktu kuliahnya demi berpartisipasi dalam acara donor darah kali ini. Deden bersama beberapa peserta lain juga mengaku bahwa donor darah kali ini bukan pertama kalinya, melainkan sudah keenam kalinya. Woow jangan kalah Mak Can!. Lucunya,bagi Ovianti Dwi Antari salah satu mahasiswa FKH UB yang biasa dipanggil Ovi memiliki alasan yang unik untuk mengikuti kegiatan donor darah kali ini, “mahasiswa itu sok sibuk ngakunya hanya memiliki waktu yang terbatas, apalagi masalah uang sangat terbatas pastinya. hehe. Yaa cuma darah yang bisa diberikan untuk orang lain” katanya mantap.
Kegiatan yang dimulai pukul 09.00 WIB ini berakhir tepat pada pukul 12.00 WIB. Alhasil, penghisap darah PMI membawa 38 kantong darah dari Laskar Panji Ungu. Lebih dari 40 orang Mahasiswa FKH UB yang ingin mendonorkan darahnya namun tidak memenuhi syarat yang ditentukan seperti berat badan harus >45 kg, cukup tidur, sarapan, tensi darahharus normaldan kadar hemoglobin darah harus mencukupi. Apakah hal ini bisa dimaklumi oleh Mak Can? jawabannya ada dalam diri kita. Menurut Anandya Ardhi Negara, mahasiswa FKH UB yang berhasil mendonorkan darah pada acara kali ini memang harus ada persiapan yang cukup untuk bisa transfusi darah. Mahasiswa yang akrab disapa Ardhi ini juga memberikan tips untuk Mak Can agar bisa melakukan donor darah meski kegiatan dan aktivitas bertumpuk banyaknya. Pertama, istirahat cukup dengan mulai menyicil tugas dan tidak menunda pekerjaan pada hari-hari sebelumnya, tidak banyak pikiran, membuat kondisi tubuh dan hati nyaman, serta makan yang cukup. Pengalaman ini, Ardhi dapatkan karena ternyata dia juga sempat ditolak saat berniat donor darah.
Wah ternyata banyak juga ya kolega FKH UB yang memiliki jiwa sosial yang tinggi. Tapi harus ingat, jiwa yang berakhlak tidak hanya dibuktikan dengan donor darah saja ya. Masih banyak sekali hal yang bermanfaat untuk sesama dapat kita lakukan. So, tingkatkan terus rasa kepedulian kita terhadap lingkungan sekitar kolega! (NH)

Live Report Debat Capres dan Cawapres BEM FKH UB 2015



Sehubungan dengan diadakannya Pemilwa FKH UB 2015, maka Panitia Taktis Pemilwa FKH UB menyelenggarakan suatu rangkaian acara untuk pemilihan Presiden-Wakil Presiden BEM dan Calon anggota DPM  untuk Periode 2016, rangkaian acara tersebut yaitu terdiri dari fit and proper test, debat tertutup, debat terbuka Capres dan Cawapres, debat terbuka Calon Anggota DPM, kampanye, hari tenang dan pencoblosan. Dalam rangkaian acara tersebut salah satunya adalah Debat Capres dan Cawapres. Debat ini dilaksanakan pada tanggal 16 November lalu. Penonton yang hadir dalam debat tersebut sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah total Mahasiswa FKH UB, namun dengan sedikitnya audience yang hadir tidak menyurutkan niat merekauntuk bertanya dan memahami lebih jauh seperti apa pemimpin BEM kelak. Dalam debat yang diundur sekitar 1 jam tersebut dilaksanakan pembukaan oleh Kapel Taktis Pemilwa, Cholid Mawardi (2013 C), selanjutnya moderator yang merupakan mantan Menteri Kastrat BEM 2 tahun berturut-turut yaitu R. Yusran Karima (2011) membacakan peraturan dan tata tertib selama dilangsungkannya debat. Debat pun dimulai dengan pemutaran video dari masing-masing Capres-cawapresBEM, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan visi dan misi. Capres-cawapres Nomor urut 1, Diana dan Anindya Ardi memiliki visi yaitu mewujudkan keharmonisan dan intergitas dimana keharmonisan artinya selaras dan integritas yang berarti utuh, dalam hal ini pasangan capres dan cawapres nomor urut 1 menginginkan agar terciptanya kolegium Kedokteran Hewan UB agar memiliki rasa kekeluargaan yang lebih dibandingkan sebelumnya.  Sedangkan capres dengan nomor urut 2 yaitu pasangan Eki dan Dicky memiliki visi yaitu Go to Change for Existance dimana pasangan tersebut ingin membuat suatu gebrakan untuk eksistensi, baik itu dalam lingkup eksternal maupun internal dengan cara meningkatkan rasa cinta pada kolegium sendiri ataupun meningkatkan eksistensi kepada wadah besar Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia atau IMAKAHI. Setelah pembacaan visi misi dengan penuh semangat, maka dilanjutkan dengan debat mengenai visi dan misi, dalam debat tersebut dapat disimpulkan bahwa pasangan capres nomor 1 menginginkan agar BEM menjalin hubungan yang baik secara internal antar mahasiswa atau dengan akademik dengan cara tidak mendatangi pada saat membutuhkan namun disetiap waktu dengan diadakan sarasehan sebagai contohnya. Pasangan nomor urut 1 juga mengharapkan agar sebagai Mahasiswa KH saling bahu - membahu dalam membangun KH. Sedangkan dari pasangan capres-cawapres dengan nomor urut 2 dapat disimpulkan bahwa pasangan capres-cawapres nomor urut 2 menginginkan tidak ada lagi Mahasiwa KH yang apatis dan tidak peduli akan nasib KH sendiri. Pasangan tersebut juga menambahkan bahwa mereka ingin memperkuat internal dari KH sendiri yaitu dengan memperkuat ikatan antar sesama mahasiswa yang merenggang akibat kesibukan dan lain sebagainya hingga menjadi lebih solid barulah kita daapat menunjukan eksistensi kepada lembaga besar IMAKAHI. Mereka juga menambahkan bahwa mereka ingin membentuk KH seperti gerbong pada kereta Jepang yang dimana setiap gerbong dari kereta tersebut memiliki mesin pada masing- masing gerbongnya. Hal ini menggambarkan bahwa setiap gerbong dapat bergerak dengan inisiatif dan kerja serta usaha masing-masing tanpa harus menggantungkan diri kepada pemimpin, semua harus bekerja dan bergerak.Hasilnya, tim akan bergerak lebih cepat. Tujuan akan lebih mudah dicapai. Produktifitas pun meningkat. Debat malam itupun ditutup dengan orasi dan closing statement dari masing- masing calon yang berhasil menguncang semangat perubahan dari Mahasiswa KH yang hadir pada malam hari itu.
Sahabat Mak Can, 30 November2015 merupakan tanggal pencoblosan, jangan sampai salah pilih ya ! Kenali dulu Capres dan Cawapres pilihanmu, diharapkan dengan terpilihnya Presiden BEM dan Ketua Umum DPM periode 2016, FKH UB akan lebih baik dalam dalam hal akademik dan non akademik dan memajukan FKH UB hingga kita tidak lagi dipandang sebelah mata oleh fakultas lain. SUARAKAN KEJAYAAN ! (NMC)