Oleh
: Min Rahmatillah*
“Indonesia
Raya, Merdeka – Merdeka “
“Tanahku
negeriku yang kucinta”
“Indonesia
Raya, Merdeka – Merdeka”
“Hiduplah
Indonesia Raya”
Telinga kita jelas tidak asing dengan 4 bait
terakhir dari lagu kebangsaan Indonesia ini, lagu yang sangat menggetarkan jiwa
dan mengobarkan semangat nasionalisme. Namun sayang sungguh sayang, banyak
fakta yang bermunculan dimasyarakat bahwa Lagu karangan W.R. Soepratman kini
mulai terlupakan bahkan tak lagi banyak yang hafal, mungkin hanya anggota
paduan suara, para supporter olahraga, dan masyarakat yang masih memiliki rasa
cinta kepada Indonesia.
“Bangunlah jiwanya, Bangunlah badanya” mungkin bait
yang paling tepat untuk menggambarkan kondisi Indonesia kekinian. Tuntutan
global mungkin terlalu tinggi sehingga bangsa kita mencoba melupakan hal kecil
yang sebenarnya sangat fundamental. Para pemuda pemudi mungkin lebih hafal lagu
K-pop dan sejenisnya ketimbang lagu lagu nasional. Tak ketinggalan para
orangtua lebih mementingkan nyanyian rakyat untuk memupuk kekayaan seolah olah
tiada hari tanpa bekerja. Sedangkan para wakil rakyat sedang ongkah ongkah
memikirkan bagaimana uang rakyat dihabiskan. Sehingga ketika ditanya siapa
pencipta lagu Indonesia Raya jawabanya adalah “siapa ya?” . Bangsa Indonesia
kini sedang berada pada titik kritis, perlu dibangun jiwa dan badanya agar
Bangsa yang besar ini tersadar bahwa “Indonesia Raya” bukan sekedar nyanyian
pelengkap atau sebatas formalitas disetiap upacara, tapi “Indonesia Raya” merupakan
nyawa kecil sebagai pemersatu segala aspek perbedaan serta sebagai kobaran
semangat nasionalisme masing masing anak bangsa.
Ketika hati tak lagi bisa memaknai “Indonesia Raya”
tidak hanya sekedar lagu kebangsaan, maka perlu kita kembali ke sekolah tingkat
dasar agar kita kembali merasakan betapa nasionalisme benar benar tertancap
begitu dalam sehingga menjadi warga Indonesia adalah suatu kebangaan tertinggi.
Air mata luluh bersama sayup sayup syair, tangan hormat serta pandangan
mengarah pada sang merah putih yang perlahan meninggi hingga berkibar, bersatu
diatas bersama angin yang membawa harapan tinggi untuk Kesejahteraan Indonesia,
membawa harapan tinggi menuju Kemerdekaan yang seutuhnya. Harapan dan cita cita
Indonesia tidak akan tercapai jika rakyatnya mulai tak peka dengan kondisi
bangsanya apalagi dengan lagu kebangsaanya saja mereka mulai benar benar lupa.
Berbagai polemik yang kini sedang menimpa Bangsa
kita, janganlah sampai nasionalisme ini perlahan mulai luntur. Nasionalisme
harus tetap terjaga dengan tidak melupakan apa yang menjadi pemersatu bangsa
dengan melakukan hal hal kecil seperti menjiwai dan mengamalkan apa yang
menjadi tujuan terciptanya “Indonesia Raya”. Ketika ditanya salah siapa? Tidak
ada yang berhak disalahkan, biarkan mereka yang tidak peduli ini mendapatkan
petunjuk dari kita yang peduli akan nasib bangsa kita. marilah saling
mengoreksi apakah benar kita telah paham dengan makna heroic yang terkandung
dalam “Indonesia Raya” dan di momen yang tepat ini kita saling intropeksi
apakah perjuangan yang kita lakukan untuk bangsa berasal dari niat tulus untuk
Kemerdekaan Indonesia yang seutuhnya. Berbanggalah menjadi bagian dari
Indonesia, perjuangan untuk mencapai
cita cita Indonesia masih cukup panjang. Hiduplah Indonesia Raya! Hiduplah
Indonesia Raya!
NB *Penulis
adalah PU CANDIDA Pers PKH UB 2013