Bangkit KH! Bangkit Mahasiswa!
Begitulah isi spanduk yang terpasang di depan ruang kolegium FKH UB untuk memperingati
Hari Kebangkitan Nasional yang
berlangsung setiap tanggal 20 Mei. Tidak hanya itu, Mahasiswa FKH
UB memperingati Hari Kebangkitan Nasional dengan mengadakan upacara bendera bertempat
di Halaman Gedung A FKH UB. Upacara bendera ini dipelopori oleh Kementerian Kajiandan Strategi (KASTRAD) BEM
FKH RESPONSIVE pada Hari Rabu (20/5) pukul 06.00 WIB. Upacara ini dipimpin oleh
Algriawan Bayu dengan Wijaya Kusuma
Maheru
selaku Pembina Upacara. Upacara
Peringatan
Hari Kebangkitan Nasional ini berjalan dengan
khidmad.
Banyak pesan yang tersampaikan untuk mahasiswa
dalam Upacara Bendera Peringatan Kebangkitan Nasiona lini, yang tentunya dapat membakar
semangat peserta upacara yang harus bangun lebih awal dengan melawan dinginnya kota
malang demi menjunjung rasa nasionalisme. Dalam kutipan pesan yang disampaikan,
Pembina Upacara mengingatkan kembali akan 3 hakikat peran mahasiswa yaitu agent of change, social control dan iron stock. Dimana mahasiswa dituntut menjadi
agen perubahan, pengawas pemerintah maupun lingkungan sekitar dan sebagai generasi
penerus bangsa. Kebangkitan Nasional ditandai dengan berdirinya organisasi Budi
Utomo tahun 1908 yang merupakan titik awal perjuangan para Pemuda Indonesia.
Kebangkitan Pemuda Indonesia diteruskan hingga 20 tahun kemudian, yaitu dengan dilaksanakan
Kongres Pemuda II yang menghasilkan Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.
Dalam amanatnya,Wijaya Kusuma
Maheru juga berpesan bahwa siapalagi yang akan
membangun Indonesia kalau bukan orang – orang didalamnnya, karena jatuh dan bangunnya
suatu bangsa disebabkan oleh bangsa itu sendiri.
“Hari Kebangkitan Nasional
sebenarnya merupakan kebangkitan bagi mahasiswa, yang tidak bisa dipungkiri beberapa
tahun terakhir fungsi mahasiswa telah diselewengkan, contohnya demonstrasi dengan
anarkis dan merusak fasilitas”,
ungkap
Wijaya selaku Ketua DPM FKH UB ketika di wawancarai dengan Mak Can tentang esensi
Hari Kebangkitan Nasional.
Setelah pembubaran upacara bendera Mak Can berkesempatan untuk
berbincang dengan Pemimpin Upacara yaitu Algriawan Bayu tentang arti kebangkitan
nasional bagi dirinya, “Saya sangat berapi
– api, momentum kebangkitan nasional digunakan untuk membangkitkan pergerakan mahasiswa
lagi. Mahasiswa tidak boleh diam dan harus terus berjuang demi kedaulatan dirinya
sendiri dan kedaulatan rakyat. Momentum ini sangat penting, karena jika tidak ada
Kebangkitan Nasional ini pergerakan kepemudaan di jaman pra-kemerdekaan akan mati
karena waktu itu masih tersentralisasi di daerah masing – masing dan ternyata setelah
kebangkitan nasional dapat lebih bersatu.”Ungkap Menteri KASTRAD FKH UB penuhsemangat (AR).
0 comments:
Post a Comment