Jumlah
kasus brucellosis yang menyebabkan keguguran pada ternak terus meningkat.
Penyakit ini membuat negara harus menanggung kerugian yang tak sedikit,
mencapai 138,5 miliyar per tahun. Tidak hanya itu, penyakit ini juga dapat
menular ke manusia. Oleh karena itu penyakit ini menjadi prioritas nasional
untuk dilakukan pencegahan, pengendalian dan pemberantasan penyakit. Program pengendalian
dan pemberantasan brucellosis di Pulau Jawa dengan sistem potong bersyarat
belum menunjukkan hasil yang optimal malah penyebaran dari tahun ketahun
semakin meningkat. Kondisi ini menginspirasi lima mahasiswa FKH UB untuk
mengembangkan metode deteksi yang praktis, cepat dan mudah.
Diketuai
oleh Muh Husni Rifa’i (2011) dengan anggota Achmad Nurendy (2011), Laurensius
Ardi (2011), Fadillah Asyiah R. (2011) dan Dhia Indah Fitri (2012) dibawah
bimbingan Prof. Dr. Aulanni’am, drh. DES membuat terobosan penelitian dalam
pembuatan kit deteksi penyakit dengan judul “DOTA (Detection of Antibody Brucellosis) Inovasi Brucellosis Kit
Detection Berbasis Nanofiber” melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang
Penelitian (PKM-P) 2015 yang diselenggarakan Direktorat Jendral Dikti.
“DOTA” merupakan kit deteksi dengan fiber bud berbasis nano dengan prinsip
ikatan antigen-antibodi seperti halnya metode standar untuk deteksi penyakit
yang menggunakan biomarker. Bedanya,
alat ini ditambahkan nanofiber yang ditempelkan antibodi Brucella sp, dengan prinsip dasar Enzime Linked Immunosorbent Assay (ELISA) sebagai kit diagnostik
untuk mendeteksi antigen Brucella sp.
pada sampel.
Keunggulan
dari penggunaan nanofiber ini memungkinkan area deteksi ikatan antigen dan
antibodi Brucella dalam nanofiber semakin luas dan reaksi akan
dapat divisualisasikan dengan terjadinya perubahan warna pada nano bud. Metode ini nantinya tidak lagi
membutuhkan alat yang rumit dan waktu pengujian yang lama seperti metode yang
pernah ada yakni metode RBT, MRT, CFT, ELISA ataupun PCR. Harapannya DOTA dapat
dikembangkan di Indonesia untuk deteksi dini penyakit Brucellosis yang cepat,
tepat, fleksible dan ekonomis. (MHR)
0 comments:
Post a Comment