.

Friday, November 27, 2015

Penghisap Darah Penuh Harapan kembali ke Laskar Panji Ungu




Si penghisap darah (PMI) kembali lagi ke tengah-tengah padatnya aktivitas Laskar Panji Ungu dengan membawa kantong-kantong penuh harapan. Dimana praktikum, laporan dan rapat menjadi asupan wajib bagi para pengukir Laskar Panji Ungu, sebut saja Mahasiswa FKH UB. Mahasiswa yang katanya kaum intelektual yang mempunyai semangat perubahan dan perbaikan di segala aspek kehidupan, termasuk kehidupan sosial dibuktikan dengan berpartisipasi dalam kegiatan ini salah satunya. Aksi sosial BEM Responsive FKH UB yang ditangani oleh Kementerian Advokasi dan Sosial bekerjasama dengan tim Palang Merah Indonesia Malang kembali digelar di gedung C10 – Selasa (17/11). Kegiatan ini diperuntukkan bagi seluruh masyarakat FKH UB, dari mulai mahasiswa sebagai sasaran utama, seluruh dosen dan karyawan, serta lingkungan FKH UB.
Terlaksananya aksi sosial donor darah ini merupakan salah satu agenda sosial dalam program kerja wajib Kementerian Advokasi dan Sosial BEM FKH UB yang dilaksanakan rutin dua kali dalam satu periode. Ketua pelaksana Aulia Rahadian mengatakan, “jiwa-jiwa mahasiswa yang memiliki semangat perubahan dan perbaikan di aspek sosial akan kembali diuji disini” ungkapnya dengan nada tawa yang khas.Kabar bahagianya, tidak sedikit mahasiswa FKH UB walau dengan peliknya kegiatan yang sedemikian padat ternyata masih peduli dengan masalah lingkungan sosial disekelilingnya, yaitu kebutuhan darah yang menyangkut keselamatan jiwa manusia. Hal ini pun menjadi apresiasi yang diakui oleh pihak PMI bahwasanya Malang pertahunnya membutuhkan 5000 kantung darah dan akan terus bertambah setiap tahunnya dan ternyata mahasiswalah sebagai penyumbang donor darah terbesar.Give a plause yuk Mak Can!
Bicara mengenai kesibukan, mahasiswa angkatan 2014 Grahadenata Hana P atau akrab disapa Deden sengaja menyempatkan waktu kuliahnya demi berpartisipasi dalam acara donor darah kali ini. Deden bersama beberapa peserta lain juga mengaku bahwa donor darah kali ini bukan pertama kalinya, melainkan sudah keenam kalinya. Woow jangan kalah Mak Can!. Lucunya,bagi Ovianti Dwi Antari salah satu mahasiswa FKH UB yang biasa dipanggil Ovi memiliki alasan yang unik untuk mengikuti kegiatan donor darah kali ini, “mahasiswa itu sok sibuk ngakunya hanya memiliki waktu yang terbatas, apalagi masalah uang sangat terbatas pastinya. hehe. Yaa cuma darah yang bisa diberikan untuk orang lain” katanya mantap.
Kegiatan yang dimulai pukul 09.00 WIB ini berakhir tepat pada pukul 12.00 WIB. Alhasil, penghisap darah PMI membawa 38 kantong darah dari Laskar Panji Ungu. Lebih dari 40 orang Mahasiswa FKH UB yang ingin mendonorkan darahnya namun tidak memenuhi syarat yang ditentukan seperti berat badan harus >45 kg, cukup tidur, sarapan, tensi darahharus normaldan kadar hemoglobin darah harus mencukupi. Apakah hal ini bisa dimaklumi oleh Mak Can? jawabannya ada dalam diri kita. Menurut Anandya Ardhi Negara, mahasiswa FKH UB yang berhasil mendonorkan darah pada acara kali ini memang harus ada persiapan yang cukup untuk bisa transfusi darah. Mahasiswa yang akrab disapa Ardhi ini juga memberikan tips untuk Mak Can agar bisa melakukan donor darah meski kegiatan dan aktivitas bertumpuk banyaknya. Pertama, istirahat cukup dengan mulai menyicil tugas dan tidak menunda pekerjaan pada hari-hari sebelumnya, tidak banyak pikiran, membuat kondisi tubuh dan hati nyaman, serta makan yang cukup. Pengalaman ini, Ardhi dapatkan karena ternyata dia juga sempat ditolak saat berniat donor darah.
Wah ternyata banyak juga ya kolega FKH UB yang memiliki jiwa sosial yang tinggi. Tapi harus ingat, jiwa yang berakhlak tidak hanya dibuktikan dengan donor darah saja ya. Masih banyak sekali hal yang bermanfaat untuk sesama dapat kita lakukan. So, tingkatkan terus rasa kepedulian kita terhadap lingkungan sekitar kolega! (NH)

0 comments:

Post a Comment