Akhir-akhir ini Sahabat Mak Can
perhatikan atau tidak? Di setiap belokan terdapat poster,di turunan ada
poster,di pintu kelas ada poster lagi. Ada apa ya? Yap,jawabannya benar sekali,sebentar lagi akan diadakan Pemilwa. Pemilwa sendiri adalah rangkaian
kegiatan pemilihan umum yang dilakukan mahasiswa untuk memilih calon-calon
pemimpin mereka. Nah,sebelum kita
memilih presiden serta calon presiden yang bakal
memimpin kita satu tahun kedepan,sudah pasti kita harus mengenal para calon
lebih dalam. Untuk itu, diadakanlah debat terbuka Capres dan Cawapres BEM FKH
UB 2015 pada Kamis,12 November yang dimulai pada pukul 19.00 WIB di Gedung C5.
Capres dan Cawapres yang mengikuti
Debat Terbuka pada hari itu adalah pasangan dengan nomor urut 1, Diana-Ardhidan
pasangan dengan nomor urut 2,Eki-Dicky dengan dimoderatori oleh R. Yusran
Karima (FKH-2011). Para pasangan calon Capres Cawapres ini saling menjabarkan visi
dan misi masing-masing untuk kemajuan KH. Debat terasa sangat panas karena
kedua pasangan calon ini memiliki visi dan misi yang saling bertolak belakang
namun sama-sama bertujuan untuk memajukan KH. Mak Can sempat mewawancarai
beberapa audience yang menyaksikan
debat terbuka,jadi bagi Sahabat Man Can yang tidak sempat menonton
langsung,mungkin lewat pendapat audience yang
berhasil Mak Can wawancarai dapat menjawab rasa penasaran Sahabat Mak Can. Yuk
kita simak.
“Masing-masing pasangan memiliki
terobosan yang dewasa. Pilihan saya pasangan nomor urut 2, karena memberikan
suatu terobosan karena KH butuh gebrakan yang baru dan warna lain di KH.
Harapan saya pasanagan yang terpilih semoga tetap amanah,dapat mempersatukan KH
dan menimbulkan rasa cinta dan bangga ke KH ke semua mahasiswa,tidak hanya
golongan aktivis saja. Pemimpin yang terpilih harus tetap fokus dan tidak lemah
terhadap kritisi dan semoga dapat membuat KH lebih maju serta lebih berwarna
lagi” (Viki A. Setiawan – mahasiswa
KH angkatan 2010).
“Debatnya seru dan panas,karena antar calon saling tersulut emosi dan saling memberikan solusi seperti orasi,
apalagi “closing statement”-nya. Pilihan
saya pasangan nomor urut 1,karena
internal KH masih rancu, diharapkan internal KH maju dahulu baru dikenal
keluar, dengan meningkatkan prestasi akademik dan non akademik dahulu. Kepada
pasangan yang terpilih nantinya semoga visi dan misi yang dijanjikan
direalisasikan dengan aksi yang nyata. Siapapun yang terpilih,lakukan yang
terbaik buat KH, jangan mau KH dipermalukan di dunia luar, perkuat eksternal
dan internal KH. Buat pasanganyang tidak terpilih,jangan menjadi apatis,tapi
tetaplah berusaha memajukan KH” (Febry
Sysdityawan – mahasiswa KH angkatan 2014).
“Debat semalam bagus,tapi belum spesifik karena terkesan masih menjaga
ucapan. Masing-masing pasangan punya kekuatan dan kelemahan masing-masing. Pasangan
nomor urut 1 dan 2 saling mengisi, tidak bisa jalan sendiri-sendiri. Visi misi
masing- masing pasangan saling mengisi.
Siapapun pasangan yang menang, semoga pasangan terpilih bisa merangkul yang
kalah agar tetap bisa mengabdi dan bergabung untuk kemajuan KH. Jaga
amanah,organisasi penting namun akademik jangan dilupakan,jangan lupa
orang tua dirumah juga menunggu kabar baik dari kita” (Taufik Trihadi Utomo,S.KH).
“Permasalahan yang diangkat dalam debat
masih belum terlalu dipahami maba. Pilihan saya pasangan nomor urut
1,karena KH lebih penting memperbaiki internal
kita dengan dekanat dulu,baru mengenalkan KH ke luar. Harapan saya semoga yang dikatakan saat debat
tak hanya ucapan dan semoga kolegalitas di KH lebih ditingkatkan” (Gurman – mahasiswa KH angkatan 2015 )
“Debatnya panas dengan diversivikasi masing-masing pasangan. Pilihan
saya 70 % pasangan nomor urut 2 karena
KH butuh banyak terobosan dan banyak
hal-hal yang tidak jelas harus diperjelas disebabkan mahasiswa selama ini hidup
dengan sistem yang tidak tertulis atau budaya saja,padahal kita perlu aturan
yang tertulis agar akademik dan jajaran dekanat tidak berbeda pola pikir dengan
mahasiswa. Harapan saya kepada pasangan
yang terpilih tetap konsisten, tidak melupakan akademik, semoga kuat mengemban
amanah yang lumayan berat ini untuk
mengayomi semua mahasiswa yang ada di KH. Pesan saya untuk pasangan nomor
urut 1 cobalah melihat sesuatu hal
dari perspektif yang berbeda dan perbanyaklah berdiskusilah dengan
kelompok – kelompok mahasiswa yang ada
di KH, karena KH bukanlah fakultas yang homogen. Dan untuk pasangan nomor urut
2 berhati-hati dan juga tahu batasan serta mengukur diri dalam
membuat terobosan yang akan dilakukan” (Anggik Julianur – mahasiswa KH angkatan 2012 )
“Debatnya hanya berputar-putar di masalah sarasehan,padahal banyak
maba tidak tahu sarasehan itu sendiri apa. Pilihan saya pasangan nomor urut
2,karena dilihat lebih menggerakkan mahasiswa dan mengawal jalannya aspirasi
mahasiswa sampai dekanat,sampai aspirasi tersebut terwujud. Harapannya nanti untuk kedua
pasangan Capres-Cawapres ini proses kampanyenya
berjalan bersih, jangan saling menjatuhkan. Semoga Capres terpilih dapat menjalankan visi misinya, pro
mahasiswa, lebih dekat dan mengayomi, dan janjinya semoga dilaksanakan” (Hasan Ashari – mahasiswa KH angkatan 2015)
Seru bukan membaca pendapat para audience,walaupun mereka dihadapkan pada
dua pilihan pasangan calon yang sangat sulit, namun harapan mereka rata-rata
sama, agar siapapun pasangan Capres-Cawapres yang terpilih dapat mengemban
amanah dan dapat merealisasikan visi dan misinya. Jadi siapa pilihan Sahaban
Mak Can? Jangan sampai salah pilih ya Sahabat Mak Can, jangan sampai Golput juga.
Mari kita sukseskan Pemilwa dan menjemput masa depan KH yang lebih baik lagi.
KH! Yes,We Are!!! Salam Mak Can~ (NR)