.

Monday, April 20, 2015

Live Report: Diklat IMPROVE 2015, Berbeda!




 Lawang-Candida— Setelah per-siapan selama kurang dari satu bulan, yang juga terpotong Ujian Tengah Se-mester (UTS), Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) IMPROVE 2015 akhirnya berjalan dengan sangat sukses! Walau sempat diragukan, panitia yang terdiri atas sekitar 50 mahasiswa aktif ini akhirnya membuktikan bahwa acara tahun ini memang berbeda dibanding-kan dengan Dikl;at tahun-tahun sebelumnya.
Diikuti oleh 137 orang peserta, jalannya Diklat sangat lancar dan tidak mendapat kendala yang terlalu merepotkan. Hal ini diakui oleh Presiden BEM 2015, Hendri Ramdhoni, yang dalam sesi evaluasi mengatakan bahwa acara ini tidak terlepas dari kejelian Ketua IMPROVE 2015, Adrian Bagus Prakoso, dalam memilih dan menyeleksi panitia yang terlibat. Hal ini memang tidak bisa dipungkiri, karena ketika redaktur mencari tahu, ternyata memang panitia diisi oleh nama-nama besar yang sudah malang-melintang da-lam dunia kepanitiaan mahasiswa PKH, seperti Lia Aulia, Lovy Cendya, Hasbi Assidiqi, dan juga nama-nama lainnya. Dengan sumber daya manusia yang mumpuni, tidak mengagetkan kalau Presiden dan Mantan Petinggi IM-PROVE dahulu memuji acara ini sebagai acara yang lebih berbeda dari pada tahun - tahun sebelumnya . Malah aneh apabila acaranya jelek.
Materi dalam Diklat tahun ini sejatinya sama dengan tahun-tahun sebelumnya, namun pengemasan yang lebih  fun menjadi keung gul an tersendiri. Karena memang panitia melakukan perombakan total dalam mekanisme materi dan acara. Misalnya saja pada materi pengenalan IMPROVE yang dikoordinator oleh Elsa Indra, panitia yang juga merupakan Wakil Ketua KEPETA 2015, alihalih menggunakan sistem materi seminar seperti biasanya, pengenalan IMPROVE dikemas menggunakan sistem stan se-hingga peserta tidak hanya diam, namun bisa mobile dari satu stan ke yang lain. Begitu pula materi keprofesian  yang dikoordinatori oleh Luh Putu Setiyanti, yang dikemas dalam bentuk talk– show. Cara-cara ini diakui peserta lebih menyenangkan da-ripada apabila kemasannya seperti sem-inar biasa. Acara juga didukung oleh pemateri yang ekspert yaitu, drh. Dedi, drh. Awang Tedja, dan drh. Toto Hen-darto.
Selain itu, dalam diklat ini juga peserta mendapatkan tugas studi kasus yang dikoordinatori oleh Eki Bahtiar. Studi kasus tersebut tidak hanya dikerjakan saja namun juga diso-sialisasikan kepada masyarakat sekitar STPP Lawang. Tidak lupa panitia juga mengadakan kegiatan Caraka Malam yang notabene merupakan trademark dari acara Diklat IMPROVE. Hanya saja, tahun ini lebih seru. Tidak tanggung-tanggung, disediakan 4 hantu yang bertugas sebagai pem-bentuk mental peserta dalam Caraka. Ternyata 4 orang yang menjadi setan Caraka itu adalah para petinggi lembaga otonom, yaitu Hendri Ramdhoni dan Nir-wan Maulana dari BEM serta Wijaya Kusuma dan Danny Setiawan dari DPM. Meskipun tetap menggunakan format ―setan-setanan‖, panitia menjelaskan bahwa tujuan Caraka bukanlah perpeloncoan, namun metode pembentukan mental yang baik. Hal itu dikarenakan dalam Caraka ini panitia juga menyisipkan misi bagi pesertanya sehingga maksud kegiatannya lebih jelas dan bukan sekedar lucu-lucuan atau tindak perpeloncoan.
Dalam acara yang diketu-ai oleh Rizqiza Andro Fahrian ini juga disediakan kegiatan sharing panitia dengan peserta. Dalam kegiatan tersebut peserta bebas mengkritik dan memberikan sa-ran bagi jalannya Diklat. Menurut panitia ini merupakan cara yang sangat ampuh untuk mengevalua-si acara secara langsung dan juga memperdekat hubungan panitia dan peserta Diklat.
Yang berbeda lagi, trainer Diklat tahun ini bukan hanya men-jadi evaluator bagi peserta, namun juga bagi panitia. Hal ini membuat suasana semi militer yang diterap-kan menjadi semakin kental. Meskipun begitu koordinator trainer yang juga Ketua IMPROVE 2015, Adrian Bagus, mengemukakan bahwa trainer tidak terlalu menekan panitia, Ya walaupun disini kami bertugas untuk mengatur panitia juga, tapi kami tidak mau terlalu keras karena kami tahu panitia capek. Mereka sudah memberikan yang terbaik, jadi kami juga mengapresiasi hasil ker-ja mereka yang bisa membuat acara sebagus ini dengan persiapan kurang dari sebulan,‖ ungkapnya dalam sesi evaluasi, diikuti applause panitia. (AB)

0 comments:

Post a Comment