.

Saturday, March 5, 2016

LITBANG Identifikasi Golongan Darah dan Kemungkinan Hubungannya Dengan Warna Rambut Pada Kucing Domestik Indonesia (Felis familiaris)



LITBANG
Identifikasi Golongan Darah dan Kemungkinan Hubungannya Dengan Warna Rambut Pada Kucing Domestik Indonesia (Felis familiaris)
Oleh
Gunanti, Dwi Endrawati, Helny Rosita Supriadi,Riki Siswandi,Srihadi Agungpriyono. Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor, Bogor.
          Kucing sebagai hewan yang banyak dipelihara telah menjadi salah satu teman bahkan dianggap keluarga bagi manusia pemeliharanya. Terdapat beberapa tindakan medis yang sering dilakukan pada kucing baik untuk perawatan dan penyembuhan penyakit pada kucing tersebut. Operasi dan gejala anemia tergolong tindakan medis yang sering membutuhkan tranfusi darah. Pengobatan dari penyakit anemia dapat dilakukan dengan cara transfusi darah segar.Transfusi ini dapat dilakukan setelah ditemukannya macam-macam golongan darah pada kucing.
          Ada tiga macam golongan darah pada kucing, yaitu A, B, dan AB. Frekuensi golongan darah A lebih dominan dibandingkan golongan darah B, sedangkan golongan darah AB sangat jarang sekali. Kucing dengan golongan darah AB dapat dijumpai pada beberapa kucing Domestic Shorthair. Kucing domestik dari berbagai negara juga menunjukkan bahwa frekuensi golongan darah A lebih banyak dari golongan darah B dan AB.
          Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan darigolongan darah kucing terhadap warna bulu yang dimiliki oleh kucing domestik.
          Hasil pemeriksaan terhadap 50 sampel darah kucing menunjukkan golongan darah A (100%). Warna rambut kucing yang digunakan dikategorikan menjadi 9 kelompok warna rambut yaitu abu-abu, abu-abu putih, abu-abu hitam, abu-abu oranye, kuning coklat, kuning putih, hitam putih, dan hitam oranye sedangkan kombinasi dari tiga warna adalah oranye, abu-abu, dan putih.
          Gen A bersifat dominan terhadap gen B dengan demikian kucing yang bergolongan darah A dapat berupa A homozigot (AA), dan A heterozigot (AB), sehingga protein dalam eritrositnya merupakan gabungan dari gen A dan gen A atau gen A dan gen B. Kucing yang bergolongan darah B, genotipe penyusun golongan darahnya hanya bersifat homozigot (BB). Genotipe kucing golongan darah AB adalah AB (dengan proteinnya merupakan bentuk antara gen A dan B). AB merupakan bentuk antara gen A dan gen B. Gen AB resesif terhadap gen A tetapi dominan terhadap gen B.
          Terdapat beberapa istilah untuk mengungkapkan warna rambut kucing, yaitu warna penuh (merah, hitam, cokelat, cinnamon), warna dilutasi, dua warna (bicolours), tortoishell (kombinasi warna merah dengan warna hitam, cokelat, cinnamon, atau dilutasinya), tiga warna (tricolours), calico (kombinasi tiga warna yang terdiri atas warna putih dengan dua warna lainnya, yaitu warna penuh atau dilutasinya). Kemunculan warna ini dikendalikan oleh kromosom autosom dan kromosom seks.
          Berdasarkan contoh di atas jelas bahwa warna rambut dipengaruhi oleh kromosom autosom dan atau seks (sex-linked). Disamping itu, tidak ada hubungan antara gen penyusun golongan darah yang ada di permukaan eritrosit dengan gen penyusun warna rambut.(ASA)

0 comments:

Post a Comment