Volume 1 Nomor 1 Desember
2012
Keragaman Kucing
Domestik (felis domesticus)
Berdasarkan Morfogenetik
Harini Nurcahya Mariandayani
Fakultas
Biologi Universitas Nasional Jakarta
Jurnal Peternakan
Sriwijaya (JPS)
Hewan
kesayangan merupakan hewan yang sangat menguntungkan untuk dikembangbiakkan
dengan berbagai tujuan dan dapat memberikan sumbangan untuk kebahagiaan
manusia. Salah satu hewan kesayangan yang perlu mendapat perhatian untuk
dipelihara dan dikembangbiakkan adalah kucing ( Ensiklopedi Indonesia, 1988).
Sebagai hewan kesayangan, kucing mempunyai daya tarik tersendiri karena bentuk
tubuh, mata dan warna bulu yang beraneka ragam. Dengan kelebihan-kelebihan
tersebut, maka kucing dapat dikembangkan dan dibudidayakan.
Kucing
sebagai hewan peliharaan memiliki variasi pola, kombinasi warna bulu, panjang
ekor dan panjang rambut. Variasi tersebut merupakan ekspresi dari beberapa gen
dan dalam suatu populasi terdapat keragaman gen tersebut. Frekuensi alel yang
mengendalikan ekspresi variasi dalam suatu populasi dapat diduga melalui bentuk
morfogenetik pada kucing (Nozawa et al. 2004). Adapun faktorfaktor yang
mempengaruhi nilai frekuensi alel diantaranya: kawin acak, migrasi, mutasi,
seleksi alam, efek kombinasi dari seleksi dan mutasi, serta hanyutan gen (Hartl
& Clark 1997). Dalam sekelompok individu kucing yang menempati suatu lokasi
tertentu, terdapat keragaman gen-gen tersebut dan dapat dihitung berdasarkan
nilai heterozigositas (h) dan heterozigositas rataan (H). Sumber semua warna rambut,
bulu, kulit dan mata pada ternak adalah melanin. Terdapat dua macam melanin
pada mamalia, yaitu melanin hitam (eumelanin) dan melanin merah (phaeomelanin).
Warna-warna yang muncul pada ternak merupakan kombinasi dari kedua macam pigmen
tersebut (Noor,1996). Selanjutnya dinyatakan bahwa warna rambut, bulu dan kulit
dikontrol oleh gen-gen yang terletak pada beberapa lokus yang mempengaruhi
sintesis pigmen melalui kerja enzim, demikian pula dengan penyebaran dan lokasi
granul pigmen pada sel kulit.
Oleh
karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi keragaman
kucing domestik (Felis domesticus)
berdasarkan morfogenetik, meliputi pola warna, panjang rambut dan panjang ekor
yang terdapat pada 11 lokus yaitu lokus w-W (Kucing yang berambut putih polos
disandikan oleh alel W dan kucing yang tidak berambut putih polos dengan alel
w), A-a (mengekspresikan pola Agouti pada dasar rambut kucing), B-b-b’(Kucing
mengekspresikan warna hitam dengan genotip : aaB-C-D-iiooS-L-mm), C_cb_cs_ca_c
(mengekspresikan pigmentasi penuh memiliki nilai frekuensi alel sebesar 100 %
dan nilai heterozigositas 0), D-d (Kucing dengan alel d Mengekspresikan warna
pudar Genotip : wwA-B-C-ddiiOoT), i-I, L-l (Alel L mengekspresikan rambut
pendek, sedangkan alel l mengekspresikan rambut panjang), 0-0 (Kucing
mengekspresikan Oo dengan genotip : wwaaB-C-iiOossL-m), s-S (Kucing berpola
tabby Genotip: wwA-B-C-DiiOtbtb-S-L-mm), r-T-tb, dan m-M (Genotip Mm
mengekspresikan ekor pendek, sedangkan genotip mm mengekspresikan ekor panjang).
Nilai frekuensi aIel dari setiap lokus dihitung menggunakan metode squere root
dan maximum likelihood (FH).
0 comments:
Post a Comment