Centre for Orangutan Protection (COP) mengadakan aksi damai serempak di beberapa bagian wilayah Indonesia yaitu di Jakarta, Denpasar, Banda Aceh, Bandung, Yogya, Solo, Surabaya, Malang dan Samarinda pada hari Selasa (7/7). Di Malang, aksi damai bertemakan #Orangutanbukanmainan dilaksanakan di depan Balai Kota Malang pada pukul 10.00 WIB dengan 9 orang penggerak saja. Aksi damai ini diadakan karena banyaknya eksploitasi orangutan pada tempat – tempat yang berjudul “Lembaga Konservasi Ex – Situ”.
COP merupakan organisasi Indonesia yang memiliki tujuan dan fokus dalam penyelamatan, pelestarian dan perlindungan orangutan. Didirikan pada tahun 2007, COP mendokumentasikan dan menyuarakan praktik–praktik yang menyimpang dari kesejahteraan hewan. #Orangutanbukanmainan merupakan salah satu usaha COP dalam mengekspos beberapa kegiatan yang dapat mengurangi tingkat populasi orangutan di Indonesia. Orangutan merupakan mamalia yang memiliki banyak kemiripan dengan manusia, sebanyak 97% DNA Orangutan memiliki kesamaan dengan manusia, hewan ini termasuk hewan yang cerdas dan memiliki emosional.
Menurut Villinda Maya M. yang merupakan koordinator aksi damai ini, seruan #Orangutanbukanmainan telah berlangsung sejak tahun 2011. “Sirkus dan foto bersama orangutan merupakan edukasi yang keliru dan tidak memiliki nilai edukasi tentang kehidupan orangutan yang sebenarnya. Sudah sepantasnya masyarakat tidak mengunjungi dan menonton hiburan sirkus dan berfoto dengan melibatkan orangutan” kata Villinda Maya, yang merupakan salah satu mahasiswa FKH UB.
Pada sebuah Konservasi Ex-Situ orangutan atau hewan liar lainnya akan terpenuhi kebutuhan jasmaninya, tetapi apabila tidak di perhatikan hewan – hewan tersebut akan kehilangan kebebasan dalam mengeskpresikan tingkah laku yang didapat pada habitat aslinya, selain itu banyaknya pengunjung dapat membuat stres, apalagi harus dipekerjakan dalam sebuah sirkus ataupun harus melayani pengunjung yang tidak sedikit untuk berfoto. (AR)
COP merupakan organisasi Indonesia yang memiliki tujuan dan fokus dalam penyelamatan, pelestarian dan perlindungan orangutan. Didirikan pada tahun 2007, COP mendokumentasikan dan menyuarakan praktik–praktik yang menyimpang dari kesejahteraan hewan. #Orangutanbukanmainan merupakan salah satu usaha COP dalam mengekspos beberapa kegiatan yang dapat mengurangi tingkat populasi orangutan di Indonesia. Orangutan merupakan mamalia yang memiliki banyak kemiripan dengan manusia, sebanyak 97% DNA Orangutan memiliki kesamaan dengan manusia, hewan ini termasuk hewan yang cerdas dan memiliki emosional.
Menurut Villinda Maya M. yang merupakan koordinator aksi damai ini, seruan #Orangutanbukanmainan telah berlangsung sejak tahun 2011. “Sirkus dan foto bersama orangutan merupakan edukasi yang keliru dan tidak memiliki nilai edukasi tentang kehidupan orangutan yang sebenarnya. Sudah sepantasnya masyarakat tidak mengunjungi dan menonton hiburan sirkus dan berfoto dengan melibatkan orangutan” kata Villinda Maya, yang merupakan salah satu mahasiswa FKH UB.
Pada sebuah Konservasi Ex-Situ orangutan atau hewan liar lainnya akan terpenuhi kebutuhan jasmaninya, tetapi apabila tidak di perhatikan hewan – hewan tersebut akan kehilangan kebebasan dalam mengeskpresikan tingkah laku yang didapat pada habitat aslinya, selain itu banyaknya pengunjung dapat membuat stres, apalagi harus dipekerjakan dalam sebuah sirkus ataupun harus melayani pengunjung yang tidak sedikit untuk berfoto. (AR)
#D-69Candida’sReborn
0 comments:
Post a Comment