.

Monday, July 27, 2015

Road to Candida’s Reborn: Perayaan Lebaran Ketupat di berbagai Daerah



            Seminggu yang lalu umat Islam di berbagai penjuru dunia merayakan Hari Raya Idul Fitri 1436 H. Perayaan lebaran di berbagai penjuru dunia pastilah berbeda-beda, begitupula di Indonesia, ada yang merayakan  tepat pada tanggal 1 syawal tidak sedikit pula yang merayakannya pada hari ke 7 Lebaran. Kali ini MakCan akan membahas tradisi lebaran ketupat di berbagai daerah di Indonesia.
            Pertama di daerah Madura Jawa Timur, di daerah ini Lebaran Ketupat khas dengan makanan spesial seperti ketupat yang terbuat dari beras yang dimasukkan dalam daun kelapa atau yang biasa disebut “janur” yang sudah berbentuk segi empat. Selain ketupat makanan spesial lainnya yaitu “lappet”,  makanan ini terbuat dari beras ketan dan parutan kelapa yang di bungkus dengan janur tapi bentuknya berbeda dengan ketupat, biasanya bentuknya memanjang. Selanjutnya makanan – makanan spesial tadi di bagikan kepada tetangga, tokoh agama dan tokoh masyarakat sebagai tanda syukur atas rezeki yang sudah di dapat.
 
 
            Di daerah Madura yang lain tepatnya di Desa Kuanyar Kamal di Bangkalan. Warga di daerah ini merayakan Lebaran Ketupat dengan melaut. Setiap keluarga naik perahu membawa makanan menuju Selat Madura. Di tengah laut mereka memakan bekal makanan yang berupa ketupat dan makan bersama-sama.
            Daerah kedua yaitu tradisi Lebaran Ketupat di daerah Gorontalo. Di daerah Gorontalo lebaran ketupat berpusat di Jalan Yosonegoro, di sepanjang jalan ini terdapat makanan gratis dan masyarakat bebas memilih dan memakan makanan tersebut. Selain ada makanan gratis bagi masyarakat juga terdapat hiburan lain yaitu lomba pacuan kuda dan lomba karapan sapi. Jadi para warga Gorontalo bisa menikmati hiburan sekaligus menikmati makanan gratis.
 
Sumber: antaranews.com

            Selanjutya yaitu tradisi Lebaran Ketupat di Lombok, di daerah ini Lebaran Ketupat biasa disebut Lebaran Topat. Tradisi lebaran ketupat biasanya dilakukan dengan melaksanakan ritual-ritual kegamaan seperti berziarah ke makam wali/ulama terkenal yang telah membawa Islam ke Pulau Lombok. Selain mengunjungi makam para ulama, biasanya para warga juga beramai-ramai mengunjungi pantai untuk berlibur bersama keluarga dengan membawa bekal ketupat yang akan disantap saat di pantai nanti. (sumber:liputan6.com)(WT)
 

#D-51Candida’sReborn
 


 

0 comments:

Post a Comment