.

Saturday, July 25, 2015

Road to Candida’s Reborn: Lebaran Ketupat


Ketupat merupakan santapan khas lebaran yang pastinya wajib ada di saat momen perayaan Hari Raya Idul Fitri. Entah bagaimana asal mula dan sejarahnya, yang pasti ketupat telah menjadi budaya dan tradisi masyarakat Indonesia dalam merayakan lebaran sejak dahulu kala. Ketupat terbuat dari “janur” atau daun kelapa (yang masih muda) yang dianyam membentuk sebuah persegi empat 3 dimensi yang diisi dengan beras dan setelah itu direbus hingga matang. Ketupat sendiri sebenarnya tidak jauh beda baik rasa maupun wujudnya dengan lontong, yang membedakan hanyalah pembungkusnyasaja.Dalam penyajiannya sendiri ketupat tidak akan terasa mantab dan lengkap apabila tidak dihidangkan bersamaan dengan opor ayam, sayur lodeh, rendang maupun menu lezat pelengkap ketupat lainnya.
            Usut punya usut, di beberapa daerah di Indonesia khususnya Pulau Jawa (Jawa Tengah dan Jawa Timur) memiliki budaya dan tradisi khas yang berkaitan dengan ketupat. Bagi yang tinggal di daerah tersebut pasti tidak asing lagi dengan istilah Lebaran Ketupat atau yang sering disebut dengan “Bodo Kupat” atau “Kupatan”. Namun apakah sebenarnya Lebaran Ketupat itu......??? Lebaran Ketupat merupakan suatu rangkaian perayaan lebaran atau Hari Raya Idul Fitri yang dilakukan seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri sendiri. Pada umumnya ketupat disajikan saat Hari Raya Idul Fitri, namun pada masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur khususnya, ketupat juga disajikan kembali seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri pada saat Lebaran Ketupat.Entah apa makna dari Lebaran Ketupat itu sebenarnya, yang pastinya hal ini merupakan ungkapan syukur telah dilaluinya Hari Raya Idul Fitri dan merupakan kesempatan bagi masyarakat untuk berkumpul dan bersilaturahmi dengan menyantap ketupat bersama-sama.
Pada Lebaran Ketupat ini biasanya pagi-pagi para bapak atau anggota keluarga laki-laki akan pergi membawa ketupat lengkap dengan opor ayam dan lauk lainnya dengan nampan ke mushola, masjid ataupun rumah sesepuh desa. Mereka akan duduk melingkar dengan meletakkan ketupat yang dibawa masing-masing di tengah. Acara tersebut diawali dengan mebaca doa yang merupakan wujud syukur kepada Allah SWT atas limpahan rezeki dan telah dilaluinya bulan ramadhan serta Hari Raya Idul Fitri. Setelah itu dilanjutkan dengan makan ketupat bersama sebagai wujud rasa kebersamaan dan kerukunan antar warga masyarakat.(FH)

#D-52Candida’sReborn

0 comments:

Post a Comment