Lebaran sudah tinggal menunggu
hitungan jam, euforia lebaran sudah
semakin terasa semarak. Gema takbir di setiap masjid dan di jalan-jalan
bersahutan. Bahkan Petasan, kembang api dinyalakan dimana-mana menandakan
penyabutan hari kemenangan, Hari Raya Idul Fitri yang telah dinanti-nanti oleh
segenap umat Islam di seluruh dunia setelah berpuasa satu bulan penuh di bulan
Ramadhan. Di Indonesia Hari Raya Idul Fitri biasa disebut dengan lebaran, saat
lebaran tiba biasanya hampir setiap rumah menyuguhkan kue-kue nan lezat dan
tidak ketinggalan ketupat opor ayam yang sangat identik dengan lebaran untuk
menjamu para sanak saudara dan tamu yang datang bersilaturahmi. Idul Fitri
merupakan momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh banyak orang bahkan tidak
hanya umat Islam. Momen pulang kampung bagi sebagian orang untuk berkumpul
dengan keluarga, bertemu sanak saudara dan yang paling penting adalah momen
untuk saling meminta maaf dan memaafkan satu sama lain.
Dalam tulisan Mak Can kali ini,
Mak Can khusus akan mengulas cerita seputar lebaran dari beberapa kolega. Yang
pertama ada cerita lebaran dari Putri Citrawati Mahasiswi Kedokteran Hewan
angkatan 2014 yang akrab disapa Citra, ”Kalau
pas lebaran kebiasaan yang ada di keluargaku itu paginya sholat Id (Idul Fitri)
di masjid dekat rumah, di Sidoarjo. Selesai sholat Id biasanya langsung ke
Malang atau Batu kota asal orang tua. Kalau di Batu kebiasaan dari keluarga
ayah pas lebaran itu membuat bakso untuk disantap bersama keluarga besar dan
para tamu. Sedangkan kalau di Malang, keluarga ibu itu biasanya bikin ketupat,
lepet dan opor ayam. Saat lebaran itu sendiri aku pastinya keliling ke rumah saudara
dan tetangga. Berkumpul keluarga besar, dimana pada saat itu setiap anggota
keluarga tidak sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Hal yang ditunggu-tunggu
pasti salam tempel, angpau lebaran yang seiring dengan bertambahnya usia
semakin berkurang pula jumlahnya. Inti dan makna lebaran menurutku adalah momen
yang sakral sekali dalam setahun untuk meminta maaf atas semua kesalahan khusunya
kepada orang tua, namun seharusnya minta maaf pada orang tua tidak saat lebaran
saja”. Cerita yang ke-2 datang dari Fara atau Faradina Kusumasdiyanti
Mahasiswi Kedokteran Hewan angkatan 2013, “semua
tahu pastinya, lebaran itu sendiri dirayakan setelah sebulan kita berpuasa
ramadhan. Pada hari lebaran pastinya pagi hari aku dan keluarga pergi ke masjid
untuk menunaikan sholat Id. Usai sholat Id biasanya di masjid itu kita bersalam-salaman dengan semua orang baik orang
yang dikenal ataupun tidak, setelah itu kita pulang ke rumah sungkem dengan
kedua orang tua. Yang paling khas dan menyenangkan saat lebaran pastinya adalah
adanya ketupat dan opor ayam yang dimakan bersama-sama dengan keluarga besar.
Sesuatu khas yang lainnya yaitu jajanan lebaran seperti kue-kue kering. Yang
tidak boleh ketinggalan dan yang paling ditunggu-tunggu saat lebaran adalah angpau
lebaran”. Kebiasaan lebaran setiap orang mungkin berbeda, namun yang pasti
lebaran akan menghadirkan momen yang bahagia bagi setiap orang. Ada cerita di setiap momen lebaran. Lalu,
bagaimana lebaran kolega lainya???
Dalam momen lebaran kali ini Mak
can dan segenap Redaksi Candida mengucapkan “Selamat Hari Raya Idul Fitri 1436H,
Mohon Maaf Lahir dan Batin”. Semoga setelah berlalunya Bulan Ramadhan dan Hari
Raya Idul Fitri ini semua kesalahan dan dosa yang pernah diperbuat diampuni
oleh Allah SWT, dan kita tidak akan mengulangi kesalahan itu kembali. Semoga kita
bisa menjadi manusia yang lebih baik, bertambah iman dan taqwa terhadap Allah
SWT serta semakin bisa menempatkan diri untuk selalu menjaga ucapan dan
perilaku agar tidak menyakiti sesama. (FH)
#D-62Candida’sReborn
0 comments:
Post a Comment