.

Thursday, July 16, 2015

Road to Candida’s Reborn: Bagaimana Lebaran Kolega???

            Lebaran sudah tinggal menunggu hitungan jam, euforia lebaran sudah semakin terasa semarak. Gema takbir di setiap masjid dan di jalan-jalan bersahutan. Bahkan Petasan, kembang api dinyalakan dimana-mana menandakan penyabutan hari kemenangan, Hari Raya Idul Fitri yang telah dinanti-nanti oleh segenap umat Islam di seluruh dunia setelah berpuasa satu bulan penuh di bulan Ramadhan. Di Indonesia Hari Raya Idul Fitri biasa disebut dengan lebaran, saat lebaran tiba biasanya hampir setiap rumah menyuguhkan kue-kue nan lezat dan tidak ketinggalan ketupat opor ayam yang sangat identik dengan lebaran untuk menjamu para sanak saudara dan tamu yang datang bersilaturahmi. Idul Fitri merupakan momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh banyak orang bahkan tidak hanya umat Islam. Momen pulang kampung bagi sebagian orang untuk berkumpul dengan keluarga, bertemu sanak saudara dan yang paling penting adalah momen untuk saling meminta maaf dan memaafkan satu sama lain.
Dalam tulisan Mak Can kali ini, Mak Can khusus akan mengulas cerita seputar lebaran dari beberapa kolega. Yang pertama ada cerita lebaran dari Putri Citrawati Mahasiswi Kedokteran Hewan angkatan 2014 yang akrab disapa Citra, ”Kalau pas lebaran kebiasaan yang ada di keluargaku itu paginya sholat Id (Idul Fitri) di masjid dekat rumah, di Sidoarjo. Selesai sholat Id biasanya langsung ke Malang atau Batu kota asal orang tua. Kalau di Batu kebiasaan dari keluarga ayah pas lebaran itu membuat bakso untuk disantap bersama keluarga besar dan para tamu. Sedangkan kalau di Malang, keluarga ibu itu biasanya bikin ketupat, lepet dan opor ayam. Saat lebaran itu sendiri aku pastinya keliling ke rumah saudara dan tetangga. Berkumpul keluarga besar, dimana pada saat itu setiap anggota keluarga tidak sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Hal yang ditunggu-tunggu pasti salam tempel, angpau lebaran yang seiring dengan bertambahnya usia semakin berkurang pula jumlahnya. Inti dan makna lebaran menurutku adalah momen yang sakral sekali dalam setahun untuk meminta maaf atas semua kesalahan khusunya kepada orang tua, namun seharusnya minta maaf pada orang tua tidak saat lebaran saja”. Cerita yang ke-2 datang dari Fara atau Faradina Kusumasdiyanti Mahasiswi Kedokteran Hewan angkatan 2013, “semua tahu pastinya, lebaran itu sendiri dirayakan setelah sebulan kita berpuasa ramadhan. Pada hari lebaran pastinya pagi hari aku dan keluarga pergi ke masjid untuk menunaikan sholat Id. Usai sholat Id biasanya di masjid itu kita  bersalam-salaman dengan semua orang baik orang yang dikenal ataupun tidak, setelah itu kita pulang ke rumah sungkem dengan kedua orang tua. Yang paling khas dan menyenangkan saat lebaran pastinya adalah adanya ketupat dan opor ayam yang dimakan bersama-sama dengan keluarga besar. Sesuatu khas yang lainnya yaitu jajanan lebaran seperti kue-kue kering. Yang tidak boleh ketinggalan dan yang paling ditunggu-tunggu saat lebaran adalah angpau lebaran”. Kebiasaan lebaran setiap orang mungkin berbeda, namun yang pasti lebaran akan menghadirkan momen yang bahagia bagi setiap orang.  Ada cerita di setiap momen lebaran. Lalu, bagaimana lebaran kolega lainya???
Dalam momen lebaran kali ini Mak can dan segenap Redaksi Candida mengucapkan “Selamat Hari Raya Idul Fitri 1436H, Mohon Maaf Lahir dan Batin”. Semoga setelah berlalunya Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri ini semua kesalahan dan dosa yang pernah diperbuat diampuni oleh Allah SWT, dan kita tidak akan mengulangi kesalahan itu kembali. Semoga kita bisa menjadi manusia yang lebih baik, bertambah iman dan taqwa terhadap Allah SWT serta semakin bisa menempatkan diri untuk selalu menjaga ucapan dan perilaku agar tidak menyakiti sesama. (FH)
#D-62Candida’sReborn

0 comments:

Post a Comment