Malang- CANDIDA. Perayaan Hari Raya Idul
Fitri berbeda-beda di setiap negara, khususnya di negara-negara Teluk. Namun
ada satu kesamaan tradisi perayaan Lebaran di negara-negara itu yakni: Idul
Fitri menandai waktu untuk berkumpul bersama keluarga dan teman-teman, berbagi
makanan, bertukar hadiah dan bersyukur. Mulai dari Uni Emirat Arab hingga
Bahrain, dari Arab Saudi hingga Oman, semua penduduk di sana bersuka cita
melakukan tradisi yang ada. Berikut tradisi berlebaran di negara-negara
tersebut: Persiapan selama beberapa hari terakhir Ramadhan, sudah merupakan
sebuah kebiasaan untuk menyiapkan Idul Fitri seperti berbelanja baju baru
bersama keluarga karena semua ingin tampil baru dan menawan saat Lebaran,
khususnya untuk anak-anak dan remaja. Biasanya mereka membeli tiga baju
Lebaran. Sementara untuk orang-orang dewasa, para wanita berkumpul mempercantik
tangan dan kakinya dengan disain henna, sementara para pria-nya pergi mencukur
rambut dan jenggot ke tukang cukur.
Di rumah, sangat penting untuk
bersih-bersih menjelang Idul Fitri dan itu akan menyita waktu berjam-jam.
Operasi kebersihan itu bukan hanya dilakukan di rumah tetapi juga mobil. Anda
akan melihat banyak pemilik mobil mencuci mobilnya pada
sore hari sebelum Idul Fitri. Jadi jika Anda ingin menghindari antrian panjang
di pom bensin, cucilah mobil dua hari sebelumnya. Shalat Ied Idul Fitri di Arab
dimulai dengan shalat subuh yang dilanjutkan dengan sarapan kopi atau teh serta
manisan Arab dan biskuit. Sekitar pukul 06.30 pagi, semua orang berganti baju
dan bersiap menuju masjid untuk shalat Ied.
Terdapat beberapa hal unik pada perayaan
iedul fiitri di arab, saat shalat Ied, anak-anak akan berkeliling membawa
kantong berisi permen dan membagi-baginya pada jamaah. Hadiah dan
"Eidiya" usai shalat, semua orang kembali ke rumah dan menghabiskan
waktu bersama sampai makan siang. Satu aspek penting saat Idul Fitri di Arab,
khususnya bagi anak-anak, adalah menerima "Eidiya" atau hadiah uang
Lebaran. Biasanya anak-anak akan mengatri di depan setiap anggota keluarga yang
dewasa dan menerima hadiah uang. Yang lainnya memberi tas hafiah dengan uang,
permen dan mainan. Biasanya Eidiya tak akan bertahan lama karena begitu dapat
uang, anak-anak akan langsung pergi ke toko-toko terdekat untuk jajan. Bahkan
di desa-desa kecil sekalipun di mana ada banyak warung, mereka bisa untung
banyak berkat memberi diskon khusus saat Lebaran. Beli satu cokelat dapat satu
gratis. Amal selama Idul Fitri, di negara-negara Teluk, biasanya orang-orang
kaya akan membeli sembako seperti beras, ghee, minyak gula dan lain-lain dalam
jumlah yang sangat banyak dan meninggalkannya secara diam-diam di pintu-pintu
rumah orang yang membutuhkan. Warga lainnya akan memasak makanan sangat banyak
dan menjamu makan gratis di luar rumah sehingga siapa pun bisa makan sepuasnya.
Makanan mewah tidak ada yang bisa
mengalahkan makan siang Idul Fitri dan secara tradisional keluarga-keluarga
Arab menikmati hidangan daging seperti domba yang dimasak lama atau kebab
panggang. Nasi biryani juga merupakan pilihan yang sangat populer. Beberapa
rumah menggelar pesta makan-makan di mana semua yang hadir membawa hidangan
pembuka, makanan utama dan makanan penutup lalu semuanya saling bertukar makanan.
Malam yang hidup. Kebanyakan orang-orang di negara tersebut keluar di malam
hari, apalagi tahun ini Idul Fitri tiba saat musim panas. Masyarakat Arab
senang melihat pertunjukan kembang api. Sementara kota-kota seperti Doha dan
Dubai menyelenggarakan konser spesial Idul Fitri yang menampilkan artis-artis
Arab seperti Nancy Ajram, Hussein al-Jasmi dan Mohammed Assaf. (MRH)
#D-56Candida’sReborn
0 comments:
Post a Comment