.

Wednesday, July 22, 2015

Road to Candida’s Reborn: Mengintip Perayaan Idul Fitri di Timur Tengah


            Malang- CANDIDA. Perayaan Hari Raya Idul Fitri berbeda-beda di setiap negara, khususnya di negara-negara Teluk. Namun ada satu kesamaan tradisi perayaan Lebaran di negara-negara itu yakni: Idul Fitri menandai waktu untuk berkumpul bersama keluarga dan teman-teman, berbagi makanan, bertukar hadiah dan bersyukur.  Mulai dari Uni Emirat Arab hingga Bahrain, dari Arab Saudi hingga Oman, semua penduduk di sana bersuka cita melakukan tradisi yang ada. Berikut tradisi berlebaran di negara-negara tersebut: Persiapan selama beberapa hari terakhir Ramadhan, sudah merupakan sebuah kebiasaan untuk menyiapkan Idul Fitri seperti berbelanja baju baru bersama keluarga karena semua ingin tampil baru dan menawan saat Lebaran, khususnya untuk anak-anak dan remaja. Biasanya mereka membeli tiga baju Lebaran. Sementara untuk orang-orang dewasa, para wanita berkumpul mempercantik tangan dan kakinya dengan disain henna, sementara para pria-nya pergi mencukur rambut dan jenggot ke tukang cukur.
            Di rumah, sangat penting untuk bersih-bersih menjelang Idul Fitri dan itu akan menyita waktu berjam-jam. Operasi kebersihan itu bukan hanya dilakukan di rumah tetapi juga mobil. Anda akan melihat banyak pemilik mobil mencuci mobilnya pada sore hari sebelum Idul Fitri. Jadi jika Anda ingin menghindari antrian panjang di pom bensin, cucilah mobil dua hari sebelumnya. Shalat Ied Idul Fitri di Arab dimulai dengan shalat subuh yang dilanjutkan dengan sarapan kopi atau teh serta manisan Arab dan biskuit. Sekitar pukul 06.30 pagi, semua orang berganti baju dan bersiap menuju masjid untuk shalat Ied.
            Terdapat beberapa hal unik pada perayaan iedul fiitri di arab, saat shalat Ied, anak-anak akan berkeliling membawa kantong berisi permen dan membagi-baginya pada jamaah. Hadiah dan "Eidiya" usai shalat, semua orang kembali ke rumah dan menghabiskan waktu bersama sampai makan siang. Satu aspek penting saat Idul Fitri di Arab, khususnya bagi anak-anak, adalah menerima "Eidiya" atau hadiah uang Lebaran. Biasanya anak-anak akan mengatri di depan setiap anggota keluarga yang dewasa dan menerima hadiah uang. Yang lainnya memberi tas hafiah dengan uang, permen dan mainan. Biasanya Eidiya tak akan bertahan lama karena begitu dapat uang, anak-anak akan langsung pergi ke toko-toko terdekat untuk jajan. Bahkan di desa-desa kecil sekalipun di mana ada banyak warung, mereka bisa untung banyak berkat memberi diskon khusus saat Lebaran. Beli satu cokelat dapat satu gratis. Amal selama Idul Fitri, di negara-negara Teluk, biasanya orang-orang kaya akan membeli sembako seperti beras, ghee, minyak gula dan lain-lain dalam jumlah yang sangat banyak dan meninggalkannya secara diam-diam di pintu-pintu rumah orang yang membutuhkan. Warga lainnya akan memasak makanan sangat banyak dan menjamu makan gratis di luar rumah sehingga siapa pun bisa makan sepuasnya.
            Makanan mewah tidak ada yang bisa mengalahkan makan siang Idul Fitri dan secara tradisional keluarga-keluarga Arab menikmati hidangan daging seperti domba yang dimasak lama atau kebab panggang. Nasi biryani juga merupakan pilihan yang sangat populer. Beberapa rumah menggelar pesta makan-makan di mana semua yang hadir membawa hidangan pembuka, makanan utama dan makanan penutup lalu semuanya saling bertukar makanan. Malam yang hidup. Kebanyakan orang-orang di negara tersebut keluar di malam hari, apalagi tahun ini Idul Fitri tiba saat musim panas. Masyarakat Arab senang melihat pertunjukan kembang api. Sementara kota-kota seperti Doha dan Dubai menyelenggarakan konser spesial Idul Fitri yang menampilkan artis-artis Arab seperti Nancy Ajram, Hussein al-Jasmi dan Mohammed Assaf. (MRH) 

#D-56Candida’sReborn


0 comments:

Post a Comment